Thursday 5 March 2015

CARA DAFTAR TOEFL

Berikut akan kami sajikan bagaimana cara mendaftar TOEFL di P2B (Pusat Pengembangan Bahasa). Selain itu disana Ada beberapa pilihan yang diantaranya ada Tes TOEFL. Adapun Tes TOEFL yang diselenggarakan adalah versi paper based yang mengacu pada format dari Educational Testing System (ETS), New Jersey, Amerika Serikat BIaya : Rp 300.000,-.

Okelah Berikut ini cara mendaftar Tes TOEFL di P2B UNNES;
1.   Syarat wajib adalah anda memiliki akun. Yaitu dengan datang langsung ke (P2P) Pusat Pengembangan Bahasa UNNES dan meminta formulir pendaftaran. Atau jika anda Mahasiswa UNNES tinggal menggunakan Akun SIKADU UNNES anda;
2.  Buka WEBSITE P2B di : p2b.unnes.ac.id, maka akan muncul halaman seperti berikut;

3.     Klik login/ Daftar, maka akan muncul halaman seperti berikut;
4.     Isikan username dan pasword anda, ketik kode capta yang tersedia, ini penting karena untuk memastikan bahwa anda bukan komputer yang sedang mengacak pasword
5.     Setelah mengisi dengan lengkap maka klik login dan akan tampil halaman seperti berikut;

6.   Klik pesan kemudian akan muncul Pesan Kursus dan Tes, dan kemudian klik.
7.     Klik Tambah Pesan Baru, akan tampil halaman seperti berikut;

8.     Klik Pesan pada lembar UNNES TOEFL TEST, 
9.  Setelah itu akan muncul halaman seperti di bawah ini;
10. Klik rahkan kursor di dekat nomor maka akan muncul tombol cetak dan klik.
10.  Setelah itu anda akan diarahkan ke halaman berikut;

Arahkan kursor ke bawah kanan layar anda maka akan muncul beberapa tombol, klik gambar disket jika ingin menyimpan dalam bentuk pdf dan klik gambar printer jika anda ingin mencetaknya.

Udah dulu ya para akademisi Demikian cara daftar TOEFL di pusat bahasa UNNES semogga membantu. Salam semangattt


Tuesday 3 February 2015

Pengertian Pendekatan, Strategi, Teknik, Taktik, Model, Dan Metode

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dansasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi danselera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang palingefektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuhsejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:


  1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yangdipandang paling efektif.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode danteknik pembelajaran.
  4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteriadan ukuran baku keberhasilan.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).


  1. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang disampaikan sumber belajar kepada warga belajar. Melalui pendekatan ini sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas. Pendekatan Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar yang perlu difahami warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak. Pendekatan expository dalam pembelajaran cenderung berpusat pada sumber belajar, dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) adanya dominasi sumber belajar dalam pembelajaran, 2) bahan belajar terdiri dari konsep-konsep dasar atau materi yang baru bagi warga belajar, 3) materi lebih cenderung bersifat informasi, 4) terbatasnya sarana pembelajaran.


Langkah-langkah penggunaan pendekatan Expository
  • Sumber belajar menyampaikan informasi mengenai konsep, prinsip-prinsip dasarserta contoh-contoh kongkritnya. Pada langkah ini sumber belajar dapat menggunakan berbagai metode yang dianggap tepat untuk menyampaikan informasi. 
  • Pengambilan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan baik dilakukan oleh sumber belajar atau warga belajar atau bersama antara sumber belajar dengan warga belajar.
2. Pendekatan Inquiry

Istilah Inquiry mempunyai kesamaan konsep dengan istilah lain seperti Discovery, Problem solving dan Reflektif Thinking. Semua istilah ini sama dalam penerapannya yaitu berusaha untuk memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk dapat belajar melalui kegiatan pengajuan berbagai permasalahan secara sistimatis, sehingga dalam pembelajaran lebih berpusat pada keaktifan warga belajar. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry, sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih mudah diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar. 

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan pendekatan Inquiry
yaitu sebagaimana dikemukan oleh A.Trabani :
  • Stimulation : Sumber belajar mulai dengan bertanya mengajukan persoalan ataumemberi kesempatan kepada warga belajar untuk membaca atau mendengarkanuraian yang memuat permasalahan
  • Problem Statement : Warga belajar diberi kesempatan mengidentifikasi berbagaipermasalahan. Permasalahan yang dipilih selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau hipotesis
  • Data Collection : Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis itu, warga belajar diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objeknya, mewawancarai nara sumber, uji coba sendiri dan sebagainya.
  • Data Processing : Semua informasi itu diolah, dilacak, diklasifikasikan, ditabulasikankalau mungkin dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
  • Verification : Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang adatersebut, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek terbukti atau tidak.
  • Generalization : Berdasarkan hasil verifikasi maka warga belajar menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu.
PENGERTIAN STRATEGI

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dansasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang palingefektif untuk mencapai sasaran.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuhsejak titik awal sampai dengan sasaran.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

METODE PEMBELAJARAN

Metode merupakan langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Ketepatan penggunaan suatu metode akan menunjukkan fungsionalnya strategi dalam kegiatan pembelajaran. Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari
kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Unsur–unsur metode dapat mencakup prosedur, sistimatik, logis, terencana dan aktivitas untuk mencapai tujuan. Adapun metode dalam pembahasan ini yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan kondisi-kondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan pembelajaran
tersebut tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar, sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam pelaksanaannya. Interaksi dalam pembelajaran tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran
mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:

  1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangkamemberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar
  2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsanganuntuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya
  3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalammenyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran
  4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajaryang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar
  5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitaswarga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya
  6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untukmengetahui keberhasilan pembelajaran
  7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencaripemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

TEKNIK PEMBELAJARAN

Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas
yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

TAKTIK PEMBELAJARAN

Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang
bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)

MODEL PEMBELAJARAN
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun. Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

Adopsi from : FILE UPI

Sunday 11 January 2015

INDIVIDUAL EDUCATION PROGRAM (IEP) atau PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI)


Adalah suatu program pembelajaran yang disusun untuk membantu peserta didik yang berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuannya. Program ini terbagi atas dua (2) hal yaitu: Program jangka panjang dan program jangka pendek. Pada program pembelajaran individual (PPI) mencakup kurikulum dan penempatan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus, serta berbagai aspek yang terkait orang tua dan lembaga yang terkait (Amin,1995).
Berdasarkan pengertian diatas pada dasarnya program pembelajaran individual (PPI) merupakan suatu model layanan pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus yang belajar bersama-sama dengan anak normal di sekolah reguler. Penyusunan program pembelajaran individual (PPI) melibatkan guru, orang tua dan para ahli yang terkait
.

Program pembelajaran individual (PPI) merupakan suatu sistem yang menyatakan di mana anak berada, ke mana tujuannya, bagaimana mencapai tujuan itu, dan bagaimana menyatakan pencapaian tujuan tersebut (Howard and Orlandsky, 1986: 51).  Program pembelajaran individual (PPI) adalah suatu program yang dikembangkan khusus mencocokkan kemampuan dan kebutuhan anak berkebutuhhan khusus.. Rencana tersebut mencakup baik kurikulum bagi siswa, penempatan siswa serta berbagai aspek lain yang terkait dan pendidikan yang mengintegrasikan antara ilmu, agama, pandangan hidup dan seni.

Untuk lebih lanjut contoh dan penjelasannya dapat dilihat:
  1. Sini yang dari kemendiknas
  2. Sini lagi 
  3. Sini juga boleh
Adapun bentuk contohnya seperti berikut;
PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDU
( PPI )

1.      Identitas siswa
Nama                 : ...................
Kelas                   : 1 SD
Usia                      : ............... Tahun
Jenis Kesulitan : Tunagrahita sedang


2.      Kekuatan dan lemahan
Kekuatannya dan kelamahan:
Mampu diajak berkomunikasi. Namun, kelemahannya tidak begitu mahir dalam menulis, membaca, dan berhitung. Tetapi, ketika ditanya siapa nama dan alamat rumah akan dengan jelas dijawab. Mereka juga dapat belajar namun dengan sedikit pengawasan. Begitu pula dengan perlindungan diri dari bahya. Sedikit perhatian dan pengawasan dibutuhkan untuk perkembangan mental dan sosial.

3.      Standar Kompentensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi;
1.         Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
Kompetensi Dasar
1.3   Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20

4.      Indikator
Menjumlahkan bilangan 1 sampai 5
Mengurangkan bilangan 1 sampai 5

5.      Tujuan pembelajaran
Dengan  menggunakan media-media yang sudah di siapkan oleh guru
Siswa mampu menjumlahkan bilangan 1-5 dengan benar.
Siswa mampu mengurangkan bilangan 1 -5 dengan benar.

6.      Strategi pembelajaran ( materi, media, tempat, waktu, evaluasi, dll )
Strategi :
v  Kegiatan Awal :
ü  Guru mengkondisikan kelas agar terasa nyaman.
ü  guru memberikan motivasi kepada siswa dengan bernyanyi lagu berhitung.
ü  Guru menggambar
1 bentuknya tongkat.
2 bentuknya angsa.
3 bentuknya telinga
4 bentuknya kursi

v  Kegiatan Inti:
ü  Guru mengenalkan angka 1,2,3,4, dst dengan menggunakan  angka-angka yang terbuat dari kayu, dalam setiap angka diberikan tutup botol . Misalnya angka 1 diberikan 1 tutup botol , angka 2 diberikan 2 tutup botol, dst.
ü  Guru membantu siswa untuk melafalkan angka 1-5.
ü  Guru mengenalkan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan lambang penjumlahan ( + ) dan pengurangan (-)
ü  Guru memberikan 5 tutup botol kepada siswa.
ü  Guru memberikan contoh menjumlahkan bilangan 1-5 dengan bantuan tutup botol. Setelah mendapat hasil dari penjumlahan guru menunjukkan lambang angka-angka pada hasil bilangan yang didapat.
ü  Siswa mengikuti seperti guru.
ü  Setelah siswa paham dengan operasi penjumlahan guru mengenalkan tentang operasi pengurangan dengan cara yang sama menggunakan tutup botol.
v  Kegiatan Penutup :
ü  Guru memberikan soal evaluasi
ü  Guru bersama siswa merangkum pembelajaran.
ü  Tindak lanjut
v  Kegiatan alternatif :
ü  Guru bisa menggunakan media-media lain untuk membantu siswa berhitung selain dengan menggunakan tutup botol seperti batu, kelereng dan sebagainya.

7.      materi       : penjumlahan bilangan, pengurangan bilangan.

8.      Media        :
1.     tutup botol, kelereng, dan batu,
2.    Angka-angka yang terbuat dari kayu ( plastik )

9.      Tempat     : Ruangan Kelas

10.   Waktu       : 2 x seminggu


11.   Evaluasi   :
Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat :



1.  +                                              = ........



2.         -  =  ...




3.      4 + 1     =
4.      6 – 2     =
5.      5 + 4   =



12.   Siapa yang melakukan :
·         Wali kelas atau guru pembantu.