Thursday, 3 July 2014

MAKALAH PEMBELAJARAN INOVATIF

 MAKALAH PEMBELAJARAN INOVATIF

Oleh;

*     ANGGIT SRI WIDODO_0103513076
*     FARINKA NURRAHMAH AZIZAH_0103513071
*     MASKURI_0103513087
*     SINGGANG BUDIARTO_0103513075

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam menjadikan suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih efektif, efisien dan kondusif. Proses ini melibatkan berbagai unsur dalam satu lingkungan belajar, baik guru, siswa, media, dan unsur lain yang menunjang terjadinya interaksi belajar. Pembelajaran yang terjadi selama ini diartikan sebagai pembelajaran konvensional yang hanya memfokuskan pada komunikasi verbalistik, sentralisasi guru, pembelajaran yang otoriter, gurulah yang berhak menentukan apa yang akan dipelajari oleh siswa dan faham-faham yang tidak memberikan ruang kreatifitas baik bagi siswa dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Hal ini menjadi suatu dasar suatu jurang pemisah antara guru dan siswa dalam pembelajaran. Sikap, paham, atau kebiasaan yang terjadi seperti disebutkan menjadikan suasana belajar tidak menyenangkan. Menyikapi hal itu, penulis dalam makalah ini, mencoba untuk mengangkat beberapa model pembelajaran yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam menerapkan model dan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan berorientasi pada prinsip-prinsip konstruktifis yang saat ini sangat dianjurkan bagi setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Pembelajaran inovatif ini dilengkapi dengan model-model yang sangat variatif dengan sintaks atau langkah-langkahnya. Di antaranya model pembelajaran lansung, kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah, inkuiri, atau belajar melalui penemuan. Demikianlah maakalah ini dibuat dengan harapan dapat menjadi salah satu referensi bagi setiap pembaca dalam mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang inovatif.


B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.         Apa hakekat dari proses pembelajaran?
2.         Apa pengertian pembelajaran inovatif?
3.         Apa tujuan dan manfaat dari pembelajaran inovatif bagi siswa dan guru?
4.         Bagaimanakah contoh-contoh model pembelajaran inovatif yang cocok untuk anak SD?

C.    Tujuan
Beberapa hal yang menjadi tujuan dari penulis dalam menyusun makalah ini adalah sebagai berikut:
1.          Bagi penulis:
a.         Menjadikan model pembelajaran inovatif sebagai rujukan pertama dalam mengembangkan model pembelajaran.
b.        Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengaplikasikan model pembelajaran inovatif dalam meningkatkan ketrampilan mengajar sebagai calon guru yang profesional.
c.         Meningkatkan keterampilan menulis.

2.          Bagi Pembaca
a.       Memberikan informasi penting tentang hakikat pembelajaran
b.      Menuangkan pengetahuan tentang pembelajaran inovatif, manfaat, contoh-contoh dan penerapannya, serta kesesuaiannya dengan Kompetensi Dasar yang ada di dalam kurikulum Sekolah Dasar.



D.    Manfaat
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari tulisan ini adalah sebagai berikut:
1.         Bagi penulis diharapkan pada akhirnya dapat menjadi guru yang profesional dengan kemampuan mengajar yang selalu inovatif dengan mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan model pembelajaran yang inovatif dan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi tercapainya tujuan pembelajaran.
2.         Bagi pembaca, agar bisa menerapkan model-model pembelajaran inovatif dengan baik dan benar sesuai dengan motivasi yang positif.





















BAB II
ISI


1.        Hakikat Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Proses pembelajaran mempunyai dua komponen yang terlibat yaitu belajar dan mengajar. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan terjadinya perubahan pada seseorang. Perubahan tersebut dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan serta perubahan aspek lain yang terjadi pada individu yang sedang belajar (Sujana, 1988). Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktifitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku dari pembelajar baik aktual maupun potensial. Perubahan tersebut tidak hanya perubahan yang nampak saat selesainya suatu proses pembelajaran tapi juga potensi yang muncul setelah waktu yang lama yang merupakan hasil jangka panjang dari suatu proses pembelajaran.

B. Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran inovatif merupakan suatu pemaknaan terhadap proses pembelajaran yang bersifat komprehensif yang berkaitan dengan berbagai teori pembelajaran modern yang berlandaskan pada inovasi pembelajaran.
Definisinya, Pembelajaran inovatif adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan oleh guru (konvensional). Perbedaan ini mengarah pada proses dan hasil yang lebih baik dari sebelumya. Proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan cenderung mengarah pada penguasaan hafalan konsep dan teori yang bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan membuat anak kurang tertarik dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berakibat pada rendahnya hasil pembelajaran serta ketidak bermaknaan pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Di samping itu, pengetahuan yang dipelajari siswa seolah-olah terpisah dari permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.
Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang bepusat pada siswa. Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisiskan untuk siswa agar belajar. Dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, pemahaman kontek siswa menjadi bagian yang sangat penting, karena dari seluruh rancangan proses pembelajaran dimulai. Hubungan antara guru dan siswa menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun. Otonomi siswa dan subyek pendidikan menjadi titk acuan seluruh perencanaan dan proses pembelajaran. Dengan mengacu pada pembelajaran aktif dan inovatif.
Adapun model-model pembelajaran inovatif yang diangkat oleh penulis dalam makalah ini diantaranya: model Pembelajaran Langsung, pembelajaran Diskusi Kelas, model-model pembelajaran Kooperatif, dan beberapa contoh model dan langkah-langkah pembelajaran Inovatif.

C. Model-model Pembelajaran Inovatif
1.        Model pembelajaran langsung
Ruang lingkup pengajaran langsung
a.       Istilah dan pengertian
Model pengejaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah (Arends, 1997). Istilah lain model pengajaran langsung dalam Arends (2001, 264) antara lain training model, active teaching model, mastery teaching, explicit instruction.
Ciri-ciri model pengajaran langsung (dalam Kasdi & Nur, 2000: 3) adalah sebagai berikut:
1)   Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar.
2)   Sintaks atau pola keseluruhan dan luar kegiatan pembelajaran; dan
3)   Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar, model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.
b.      Tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa
Para pakar teori belajar pada umumnya membedakan dua macam pengetahuan, yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif (dapat diungkapkan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Sebagai contoh pengetahuan deklaratif yaitu: tekanan adalah hasil bagi antara gaya dan luas bidang benda yang dikenai gaya(p=F/A). Pengetahuan prosedural yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif di atas adalah cara memperoleh rumus / persamaan tekanan tersebut.
Menghafal hukum atau rumus tertentu dalam bidang studi fisika , kimia, matematika merupakan contoh pengetahuan deklaratif sederhana atau informasi faktual. Pengetahuan yang lebih tinggi tingkatannya memerlukan penggunaan pengetahuan dengan cara tertentu, misalnya membandingkan dua rancangan penelitian, menilai hasil karya seni dan lain-lain. Seringkali penggunaan pengetahuan prosedural memerlukan penguasaan pengetahuan prasyarat yang berupa pengetahuan deklaratif. Para guru selalu menghendaki agar siswa-siswa memperoleh kedua macam pengetahuan tersebut, supaya mereka dapat melakukan suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu dengan berhasil.
c.       Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
Pada model pengajaran langsung terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru.
Pengajaran langsung, menurut Kasdi (1997: 3) dapat berbentuk ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek, dan kerja kelompok. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru kepada siwa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran harus seefisien mungkin, sehingga guru dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.
Model pembelajaran ini cocok diterapkan pada aspek Berbicara, kelas VI semester 2
Standar Kompetensi : mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berpidato, melaporkan isi buku dan baca puisi.
Kompetensi Dasar : membacakan Puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat
Sintaks Model pengajaran langsung tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, seperti pada tabel berikut:
Fase
Peran Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Guru menjelaskan TPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
Fase 2
Mendemonstrasi pengetahuan dan ketrampilan
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Fase 3
Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberikan pelatihan awal.
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Mencek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik.
Fase 5
Memberikan kesempatan untk pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari.

2.        Model pembelajaran Diskusi Kelas
1.         Pengertian
Diskusi merupakan komunikasi-sesorang berbicara satu dengan yang lain, saling berbagi gagasan dan pendapat. Kamus bahasa mendefinisikan diskusi hampir identik dengan diskursus yaitu melibatkan saling tukar pendapat secara lisan, teratur, dan untuk mengekspresikan pikiran tentang pokok pembicaraan tertentu (Arends, 1997).
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli, pemanfaat diskusi oleh guru mempunyai arti untuk memahami pikiran siswa dan memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antara siswa maupun komunikasi guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial yang dapat membantu siswa menganalisis proses berpikir mereka. Contoh model pembelajaran diskusi kelas adalah:





Berpikir – Berpasangan – Berbagi (Think-Pair-Share).
Langkah-langkah penyelenggaraan model diskusi Think-Pair-Share
Tahap
Kegiatan Guru
Tahap 1 menyampaikan tujuan dan mengatur siswa

Tahap 2 mengarahkan diskusi
Tahap 3 menyelenggarakan diskusi.
 

Tahap 4 mengakhiri diskusi







 

Tahap 5 melakukan Tanya jawab singkat tentang proses diskusi
1)        Menyampaikan pendahuluan, (a) motivasi, (b) menyampaikan tujuan dasar diskusi, (c) apersepsi;
1)        Menjelaskan tujuan diskusi
1)        mengajukan pertanyaan awal/permasalahan;
2)        modeling 
1)        membimbing/mengarahkan siswa dalam mengerjakanLKS secara mandiri (think)
2)        membimbing/mengarahkan siswa dalam berpasangan(pair);
3)        membimbing/mengarahkan siswa dalam berbagi(share)
4)        menerapkan waktu tunggu;
5)        membimbing kegiatan siswa,
1)        menutup diskusi.
2)        Membantu siswa membuat rangkuman diskusi dengan Tanya-jawab singkat
Sumber: Tjokrodihardjo, (2003)
3.        Pembelajaran Kooperatif
Pakar-pakar yang memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan model pembelajaran kooperatif adalah John Dewey dan Herbert Thelan. Menurut Dewey kelas seharusnya merupakan cerminan masyarakat yang lebih besar. Thelan telah mengembangkan prosedur yang tepat untuk membantu para siswa bekerja secara berkelompok. Tokoh lain adalah ahli sosiologi Gordon Alport yang mengingatkan kerja sama dan bekerja dalam kelompok akan memberikan hasil lebih baik. Shlomo Sharan mengilhami peminat model pembelajaran kooperatif untuk membuat seting kelas dan proses pengajaran yang memenuhi tiga kondisi yaitu (a) adanya kontak langsung, (b) sama-sama berperan serta dalam kerja kelompok dan (c) adanya persetujuan antar anggota dalam kelompok tentang setting kooperatif tersebut.
Hal penting dalam model pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa dapat belajar cara bekerja sama dengan teman. Teman yang lebih mampu dapat menolong teman yang lemah. Dan setiap anggota kelompok tetap memberi sumbangan pada prestasi kelompok. Para siswa juga mendapat kesempatan untuk bersosialisasi.
Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif seperti tipe STAD (Student Teams Achievement Division), tipe jigsaw dan investigasi kelompok dan pendekatan struktural. Keempat tipe tersebut mempunyai perbandingan seperti pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif
Aspek
Tipe STAD
Tipe Jigsaw
Investigasi Kelompok
Pendekatan Struktural
Tujuan kognitif
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik sederhana
Informasi akademik tingkat tinggi dan keterampilan inkuiri
Informasi akademik sederhana
Tujuan sosial
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerjasama dalam kelompok kompleks
Keterampilan kelompokan keterampilan sosial
Struktur tim
Kelompok heterogen dengan 4-5 orang anggota
Kelompok belajar heterogen dengan 5-6 orang anggota menggunakan pola kelompok ”asal” dan kelompok ”ahli”
Kelompok belajar dengan 5-6 anggota heterogen
Bervariasi, berdua, bertiga, kelompok dengan 4-6 anggota.
Pemilihan topik pelajaran
Biasanya guru
Biasanya guru
Biasanya siswa
Biasanya guru
Tugas Utama
Siswa dapat menggunakan lembar kegiatan dan saling membantu untuk menuntaskan materi belajarnya
Siswa mempelajari materi dalam kelompok” ahli” kemudian membantu anggota kelompok asal mempelajari materi itu
Siswa menyelesaikan inkuiri kompleks
Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sosial dan kognitif
Penilaian
Tes mingguan
Bervariasi dapat berupa tes mingguan
Menyelesaikan proyek dan menulis laporan, dapat menggunakan tes essay
Bervariasi
Pengakuan
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Publikasi lain
Lembar pengetahuan dan publikasi lain
Bervariasi



4.        Contoh-contoh model pembelajaran Inovatif dan langkah-langkah penerapannya.
Berikut beberapa contoh model pembelajaran Inovatif yang bisa dijadikan rujukan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya di kelas Lanjut:
a.         Role Playing
Langkah-langkah :
1)        Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2)        Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum KBM
3)        Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang
4)        Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai
5)        Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan
6)        Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing memperhatikan skenario yang sedang diperagakan
7)        Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
8)        Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9)        Guru memberikan kesimpulan secara umum
10)    Evaluasi
11)    Penutup







b.        Group Investigation (Sharan, 1992)
Langkah-langkah :
1)   Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2)   Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3)   Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
4)   Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
5)   Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6)   Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7)   Evaluasi
8)   Penutup
c.         Talking Stick
Langkah-langkah :
1)   Guru menyiapkan sebuah tongkat
2)   Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/paketnya
3)   Setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya mempersilahkan siswa untuk menutup bukunya
4)   Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru
5)   Guru memberikan kesimpulan
6)   Evaluasi
7)                             Penutup

d.        Bertukar Pasangan
Langkah-langkah :
1)        Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjukkan pasangannya atau siswa menunjukkan pasangannya)
2)        Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
3)        Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain
4)        Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka
5)        Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula

e.         Snowball Throwing
Langkah-langkah :
1)        Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
2)        Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
3)        Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4)        Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5)        Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit
6)      Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian
7)      Evaluasi
8)      Penutup

f.          Facilitator And Explaining
Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya
Langkah-langkah :
1)        Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2)        Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3)        Memberikan kesempatan siswa/peserta untuk menjelaskan kepada peserta untuk menjelaskan kepada peserta lainnya baik melalui bagan/peta konsep maupun yang lainnya
4)        Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa
5)        Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu
6)        Penutup

g.         Course Review Horay
Langkah-langkah :
1)        Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2)        Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3)        Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4)        Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa
5)        Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (Ö) dan salan diisi tanda silang (x)
6)        Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya
7)        Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
8)        Penutup

h.        Demonstration
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)
Langkah-langkah :
1)        Guru menyampaikan TPK
2)        Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan dismpaikan
3)        Siapkan bahan atau alat yang diperlukan
4)        Menunjukan salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan
5)        Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisa
6)        Tiap siswa atau kelompok mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan
7)        Guru membuat kesimpulan
i.           Explicit Intruction/Pengajaran Langsung (Rosenshina & Stevens, 1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangklah
Langkah-langkah :
1)        Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2)        Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
3)        Membimbing pelatihan
4)        Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5)        Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
j.          Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)/Kooperatif Terpadu Membaca Dan Menulis (Steven & Slavin, 1995)
Langkah-langkah :
1)        Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
2)        Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
3)        Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
4)        Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5)        Guru membuat kesimpulan bersama
6)        Penutup

k.        K. Inside-Outside-Circle/Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar (Spencer Kagan)
“Siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur”
Langkah-langkah :
1)        Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar
2)        Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam
3)        Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan
4)        Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
5)        Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya

l.           Tebak Kata
Buat kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.Buat kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi ataudiselipkan ditelinga.
Langkah-langkah :
1)        Jelaskan TPK atau materi ± 45 menit
2)        Suruhlah siswa berdiri didepan kelas dan berpasangan
3)        Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.
4)        Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
5)        Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya.
CONTOH KARTU
Perusahaan ini tanggung-jawabnya tidak terbatas
Dimiliki oleh 1 orang
Struktur organisasinya tidak resmi Bila untung dimiliki,diambil sendiri NAH … SIAPA … AKU ?
JAWABNYA : PERUSAHAAN PERSEORANGAN

m.       Word Square
MEDIA : Buat kotak sesuai keperluan dan buat soal sesuai TPK
Langkah-langkah :
1)   Sampaikan materi sesuai TPK
2)   Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh
3)   Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban
4)   Berikan poin setiap jawaban dalam kotak :
CONTOH SOAL
1)        Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan cara …….
2)        ……. Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
3)        Uang ……. Saat ini banyak di palsukan
4)        Nilai bahan pembuatan uang disebut …….
5)        Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa disebut nilai …….
6)        Nilai perbandingan uang dalam negara dengan mata uang asing disebut …….
7)        Nilai yang tertulis pada mata uang disebut nilai …….
8)        Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual beli disebut motif …….
9)        Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening ke bank untukmembayar sejumlah uang disebut …….







T
Y
E
N
I
O
K
N
R
A
U
A
N
K
U
O
A
B
A
R
T
E
R
M
N
A
N
I
R
R
S
I
S
D
G
I
I
T
G
N
A
O
N
L
S
A
I
A
K
L
A
A
I
S
R
L
S
A
C
E
K
B
O
S
I
R
I
N
G
G
I
T





















BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Hakekat suatu proses pembelajaran yang telah diuraikan dalam makalah ini, merupakan suatu paradikma baru yang sangat perlu bagi kita khususnya sebagai guru dan calon guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran Inovatif. Pembelajaran inovatif merupakan suatu konsep pembelajaran yang sangat menekankan pada pentingnya partisipasi aktif dari siswa dalam mempelajari suatu kompetensi yang hendak mereka kuasai, guru bertindak sebagai fasilitator yang juga berperan penting dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bisa mengangkat dan mengembangkan kreatifitas siswa. Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif adalah mengacu pada teori konstruktifisme yang dibangun dari anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.
B.       Saran
Penulis mengharapkan agar setiap pembaca juga mampu menerapkannya dalam pelaksanaan proses pembelajaran langsung di kelas, karena model pembelajaran inovatif merupakan model yang sangat dianjurkan oleh banyak kalangan karena dapat meningkatkan pola konstruktif berbagai aspek perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor yang seimbang. Dengan berbagai kekurangan yang penulis miliki, penulis juga menghimbau kepada pembaca agar juga tetap berusaha mencari referensi lain baik dari makalah lain, buku, maupun dari internet tentang materi atau hal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang baik bagi pembelajaran. Dengan rendah hati, penulis juga selalu mengharapkan kritik dan saran yang menunjang kesempurnaan makalah ini dari setiap pembaca, atas partisipasinya, penulis mengucapkan limpah terima kasih.



DAFTAR PUSTAKA


Arend, Richardl. 1997. Classroom Instruksional Management. New York: The Mc Graw-Hill Company.
Ismail. 2003. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Dit. Pendidikan Lanjutan Pertama.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Kasdi,S. Dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasikan Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

No comments:

Post a Comment